Selasa, 15 Desember 2009

Bajakan Dalam Budaya Pendidikan Indonesia

Saat ini hampir semua komputer di Indonesia bersemayam software bajakan. Mulai dari MS Windows yang berperan sebagai Operating System, MS Office sebagai aplikasinya, hingga Graphic Tools seperti Adobe Photoshop dan sebagainya. Kalau mau jujur, maka seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai komputer, mungkin 99% akan masuk penjara. Dengan demikian, akhirnya penjara menjadi tidak lagi didominasi oleh penjahat, tetapi oleh pengguna software bajakan...^^

Sadar atau tidak, baik oleh pemerintah maupun polisi mereka sadar akan keadaan ini dimana pemerintah dan polisi tidak dapat berbuat banyak terhadap keadaan tersebut. Dan karena sadar itulah, maka tidak mungkin dilakukan razia seluruh pengguna. Razia lantas dipilah pilih. Dan sebenarnya disinilah seringkali kecurigaan itu berawal. Kenapa perusahaan, warnet dia yang di sweeping, dan kenapa sekian banyak yang lain tidak mengalami sweeping ?

Oleh sebab itu, jika ingin disebut sebagai pemerintah yang bijaksana, seyogyanya persoalan software illegal ini harus dilihat dalam perspektif yang lebih luas.


Software Bajakan Telah Membudaya

Pernah mendengar dengan istilah "Tidak ada Bajakan = Tidak Belajar", itulah yang sering di terapkan oleh para Pelajar ataupun Mahasiswa yang berada dibidang ilmu Teknologi Informasi. Istilah tersebut memang ada benarnya, coba bayangkan jika mereka harus membeli setiap software ber-license untuk kegiatan belajarnya, maka niscaya akan banyak yang mengurungkan niatnya untuk belajar karena terbentur oleh biaya. Dengan menggunakan bajakan kita bisa kursus komputer dengan murah, pakai internet dengan murah, beli komputer dengan harga murah juga… pokoknya serba “murah” lah, dan pemerintah sepertinya mendukung saja..

Kemudian ketika anda pertama mengenal komputer, apakah anda diajarkan tentang legal/ilegal ? License dan tidak license ? Apakah anda diajarkan apa maksud lisence, GPL, FreeBSD, BSD dan sebagainya, pasti anda kurang paham sebagai seorang awam. Anda tidak diajari, apakah yang anda gunakan legal atau tidak. Tetapi anda diajari bagaimana menggunakan MS Office, Photoshop, Delphi, versi bajakan..

Di Indonesia, software bajakan telah menjadi budaya. Sudah tradisi. Maka menghilangkan tradisi tidak bisa langsung dengan hukum. Jika tidak ingin menimbulkan gejolak, maka hilangkan dulu tradisi itu. Setelah hampir punah, maka tegakkan hukum. Karena kalau jujur, tradisi ini tidak terbangun dengan sendirinya, tapi ini adalah dosa Pemerintah yang membiarkan sekian lama orang menggunakan software illegal hingga menjadi budaya; Dosen dan pembuat sistem pendidikan komputer yang lebih banyak mengajarkan penggunaan dan pengembangan software bajakan , dan pengembang pengembang piranti lunak itu sendiri yang softwarenya terlalu mudah dibajak.

Sehingga, saya tidak terlalu menyarankan jika pemberantasan itu dilakukan secara parsial. Tapi saya lebih menyarankan pemberantasan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh.

Apa Yang Harus Kita Perbuat...??!

Sekarang saya ingin balik bertanya: "jika Anda punya uang, apakah Anda akan membeli yang asli?" karena kebanyakan orang yang saya temui tetap tidak membeli yang asli meskipun mereka memiliki uang. Contohnya seperti ini: orang tersebut mampu membeli iPod (asli, bukan MP3 player tiruan iPod), tapi isi lagu dalam iPod tersebut semuanya adalah bajakan.

Jika alasan untuk tetap membajak adalah karena ketidakmampuan secara finansial, cobalah untuk tidak membajak mulai dari hal yang kecil yang tidak membutuhkan uang. Cara termudah adalah dengan mengganti sebagian software yang Anda miliki dengan versi gratis. Anda tidak mengeluarkan uang sama sekali, dan hanya perlu sedikit berusaha untuk mengenal software gratis tersebut (Anda tentu mampu berusaha sedikit bukan?).

Mulailah dari Program paling dasar dari suatu komputer yaitu Operating System yang open source. Alasan pertama adalah Linux merupakan sistem operasi yang mampu mengatur lalu lintas informasi antara pengguna dan komputer sehingga dapat mengerjakan apapun dengan komputer. Alasan kedua adalah Linux merupakan salah satu sistem operasi yang siap dipergunakan pada berbagai prosesor, mulai dari kelas PC
berbasis Intel, Apple, PowerPC, Amioga, dan Atari hingga kelas workstation berbasis DEC
ALPHA/AXP, RiscPC, dan Sparc. Alasan yang ketiga adalah kecenderungan beberapa pihak yang mengizinkan pemakaian aplikasi yang dikembangkan secara bebas asalkan dipergunakan dalam Linux.

Pesan yang bisa diambil ialah :

Jika Anda tidak mampu membeli, apakah anda akan mencuri atau merampok? (meskipun dari orang kaya), Ataukah anda akan berusaha mencari makan dengan jujur? Begitu pula dengan membajak buku, software, film, dan musik yang pada umumnya bukan kebutuhan pokok, jadi jika bisa tidak membajak, mengapa harus membajak?


















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar